SEKDA RESMI MEMBUKA POPKOTA CIREBON 2017
Pembukaan Popkota Tahun 2017 diawali dengan defile para peserta dari mulai tingkat SMP, SMA/SMK dan sederajat yang akan bertanding dalam gelaran Popkota yang berlangsung 3–9 November 2017.
Dalam pembukaan tersebut, hadir pula unsur Muspida Kota Cirebon, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP), Kepala UPTD PORS Kota Cirebon, Ketua KONI, serta sejumlah kepala sekolah.
Defile para Pelajar ini menampilkan sejumlah marching band serta kesenian tradisional khas Cirebon yang ditampilkan para pelajar dari SMP Negeri 1 Kota Cirebon.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H Asep Dedi mengatakan, perhelatan Popkota setiap tahunnya dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Cirebon yang tujuannya adalah untuk mencari bibit atlet yang berbakat.
“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan ini dapat menghasilkan atlet yang dapat diperhitungkan dalam bidang olahraga tingkat pelajar, baik tingkat Kota Cirebon, provinsi serta tingkat nasional,” katanya.
Sekda Asep mengapresiasi digelarnya event olahraga tingkat kota tersebut. Sebab, ini langkah bagi Kota Cirebon untuk meningkatkan prestasi atlet pelajar, baik di tingkat wilayah, provinsi ataupun nasional.
“Saya harap pembinaan di sekolah bisa lebih intensif lagi. Popkota ini menjadi momentum untuk mengukur kemampuan atlet, sehingga bisa dievaluasi kemampuannya dan diperlukan pembinaan agar prestasi olahraga tak menurun,” kata Asep.
Semangat atlet
Jumlah peserta di Pekan Olahraga Pelajar Kota (Popkota) Cirebon tahun ini lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya. Pada perhelatan serupa tahun 2015, jumlah atlet dari tiga kategori, SD, SMP dan SMA mencapai 7.000 orang. Tahun ini hanya 4.111 peserta.
Absennya Popkota pada tahun lalu dinilai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MM, menjadi faktor penyebab menyusutnya jumlah peserta. “Ini menjadi catatan kita dan akan dievaluasi,” katanya usai upacara pembukaan Popkota 2017 di Sport Hall Bima.
“Penyusutan jumlah peserta mengingatkan kita akan pentingnya pelaksanaan Popkota. Bahwa kompetisi di level pelajar memang perlu dilaksanakan untuk melahirkan atlet-atlet potensial yang kelak akan mengharumkan nama daerah di level provinsi dan nasional,” imbuhnya.
Di samping itu, masih ada faktor lain. Menurut Asep Dedi, cabor membatasi jumlah peserta. Itu karena durasi Popkota tahun ini lebih singkat dari sebelumnya. Ada beberapa cara yang dilakukan cabor untuk mengurangi peserta. Antara lain dengan mengurangi nomor pertandingan atau membatasi pendaftaran dengan sistem one athlete one class. “Ini berkaitan dengan waktu pelaksanaan dan anggaran,” katanya.
Kendati demikian, Asep Dedi berharap berkurangnya jumlah peserta tidak mengurangi kualitas multievent olahraga yang sudah berlangsung sejak tahun 2003 tersebut. Ketatnya level kompetisi, menurut dia, menjadi gambaran suksesnya pembinaan atlet pelajar di Kota Cirebon. “Tentunya kualitas lebih utama ketimbang kuantitas,” ujarnya.
Sementara itu, upacara pembukaan Popkota 2017 dihadiri pula oleh Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno Sip MSi serta Ketua Umum KONI Kota Cirebon H Wati Musilawati. Edi Suripno mengatakan, pihaknya mendukung pelaksanaan Popkota setiap tahun. Kejadian serupa tahun lalu, menurut dia, tidak boleh terulang lagi.
Seperti diketahui, pada taun 2016 pesta olahraga pelajar terbesar di Kota Cirebon tersebut tidak dilaksanakan karena minimnya anggaran. “Jangan sampai anggarannya luput lagi. Popkota memang harus digelar setiap tahun supaya pembinaan atlet di Kota Cirebon terus bergairah dari angkar rumput,” cetusnya.
Komentar
Posting Komentar